Disc Tarra Tutup Semua Gerai
Detik.com (5 Januari 2016) - Kisah Disc
Tarra sejak menjelang akhir tahun kemarin begitu menyita perhatian banyak
orang. Dimulai pada 4 November lalu, ketika pertama kali muncul isu Disc Tarra tutup. Pada akhirnya, pihak Disc Tarra mengkonfirmasi bahwa tidak menutup semua
outlet-nya. Hanya beberapa outlet yang akhirnya diputuskan untuk ditutup pada
November 2015 itu. Pihak Disc Tarra juga menambahkan bahwa bisnis mereka mulai bergeser ke digital.
Tapi memasuki akhir Desember muncul sebuah kabar baru.
Seluruh outlet Disc Tarra disebut akan tutup di akhir tahun.
Pada kenyataannya, kabar tersebut akhirnya menjadi kenyataan.
Tanpa ada keterangan resmi, Disc Tarra akhirnya menutup semua outletnya. Tapi penutupan tersebut ternyata berbuntut panjang. Berbagai isu seperti mengiringinya dimulai kantor pusat Disc Tarra yang berubah hingga efek domino dari penutupan outlet Disc Tarra. Salah satu efek dominonya adalah tutupnya Catz Records dan Platinum Records.Kedua label yang memang merupakan anak perusahaan dari Disc Tarra. Tentunya, hal tersebut menjadi bukti betapa efek tutupnya sebuah toko CD mempunyai dampak yang besar.
So, Goodbye Disc Tarra!
Tanpa ada keterangan resmi, Disc Tarra akhirnya menutup semua outletnya. Tapi penutupan tersebut ternyata berbuntut panjang. Berbagai isu seperti mengiringinya dimulai kantor pusat Disc Tarra yang berubah hingga efek domino dari penutupan outlet Disc Tarra. Salah satu efek dominonya adalah tutupnya Catz Records dan Platinum Records.Kedua label yang memang merupakan anak perusahaan dari Disc Tarra. Tentunya, hal tersebut menjadi bukti betapa efek tutupnya sebuah toko CD mempunyai dampak yang besar.
So, Goodbye Disc Tarra!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel diatas membahas mengenai perusahaan sekelas Disc Tarra-pun harus mengalami hal pahit. Perusahaan tersebut harus gulung tikar karena tidak bisa bersaing di era digital ini. Kebiasaan untuk membeli album dari penyanyi dengan bentuk fisik seperti kaset, kepingan cd sudah ketinggalan zaman. Saat ini mengunduh musik tidaklah susah seperti dahulu, sekarang jika kita mau mendapatkan atau mendengar lagu hanya tinggal searching dan mengunduhnya secara gratis. Para penikmat musik sudah beralih ke digital platform atau steaming musik beberapa waktu terakhir ini.
Hal ini berdampak terhadap meruginya
bisnis toko musik yang ada di berbagai negara contohnya Tower Records dan HMV,
dan berdampak pula dengan toko musik di Indonesia, antara lain adalah Aquarius
Mahakam yang gulung tikar pada tahun 2013 dan menyusul Disc Tarra pada akhir
tahun 2015. Disc Tarra pada masa emasnya memiliki 100 gerai yang tersebar di seluruh
Indonesia. Tetapi sejak lima tahun terakhir sebelum mengumumkan akan tutup (2010),
pendapatan Disc Tarra melalui penjualan CD dan DVD terus menurun, itulah yang
menyebabkan Disc Tarra harus menutup gerainya tersebut. Sebelum menutup semua gerainya, Disc Tarra
terlebih dahulu memberikan diskon besar-besaran agar barang mereka cepat laku.
CD dan DVD lebih mudah dibajak dibandingkan kaset atau piringan hitam. Di zaman
sekarang ini konsumen lebih melirik mengoleksi piringan hitam dibanding CD atau
DVD karna dinilai tidak awet dan kurang nilai seninya. Toko musik besar seperti Disc
Tarra tidak menjual kaset atau piringan
hitam. Disc Tarra juga jarang mengadakan acara atau event yang menarik
sehingga kurang daya tariknya. Maka alasan inilah usaha mereka bangkrut ditinggalkan
pelangganannya karena tidak bisa mengikuti tren yang sedang berlangsung saat
ini.
Seharusnya Disc Tarra memiliki strategi usaha untuk mengantisipasi hal ini, seperti tidak hanya menjula CD dan DVD tetapi juga menjual kaset dan piringan hitam. Kedua barang tersebut banyakdicari konsumen karena bernilai seni lebih tinggi dan lebih awet. Selain itu, mereka juga bisa menjual merchandise dari penyanyi-penyanyi sehingga para fans dari penyanyi atau band tersebut tidak hanya datang lalu membeli album tetapi aksesorisnya. Selanjutnya, Disc Tarra bisa membut acara yang menarik agar konsumen maudatang kembali untuk membeli dan menjadi pelanggan loyal.
Seharusnya Disc Tarra memiliki strategi usaha untuk mengantisipasi hal ini, seperti tidak hanya menjula CD dan DVD tetapi juga menjual kaset dan piringan hitam. Kedua barang tersebut banyakdicari konsumen karena bernilai seni lebih tinggi dan lebih awet. Selain itu, mereka juga bisa menjual merchandise dari penyanyi-penyanyi sehingga para fans dari penyanyi atau band tersebut tidak hanya datang lalu membeli album tetapi aksesorisnya. Selanjutnya, Disc Tarra bisa membut acara yang menarik agar konsumen maudatang kembali untuk membeli dan menjadi pelanggan loyal.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar