Trans Papua, Membelah Daratan Ujung Timur Indonesia



Tanggal : 4 November 2017
Untuk   : Muhammad Firdaus
Dari   : Raturifa Hafani
Subjek  : Progress Trans Papua

Informal Report ini bertujuan untuk melaporkan perkembangan pembangunan Trans Papua.


Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beserta TNI bahu-membahu mengerjakan pembangunan proyek jalan Trans Papua. Kini semakin terlihat ruas jalan yang dulunya pegunungan, bukit, rawa, dan hutan.

Sekilas melihat jalan Trans Papua dari udara seperti melihat ruas jalan di luar negeri, yang dikelilingi gunung dan hutan. Bisa jadi ini adalah proyek jalan dengan medan tersulit yang pernah dibangun pemerintah.

Kenapa tersulit, karena tak hanya harus membelah gunung, hutan dan bukit, akses menuju Papua juga tak mudah ditempuh. Belum lagi, infrastruktur pendukung lain, harga material yang lebih bakal berkali-kali lipat. Namun, pada akhirnya, pembangunan bisa berjalan.


"Betapa sangat sulit, sangat sulit medan yang ada di sini. Sangat berat. Membelah belantara, naik gunung yang sangat tinggi. Inilah medan berat yang dialami baik oleh Kementerian PU maupun oleh TNI, yang bersama sama membangun jalan di Trans Papua ini," ujar Jokowi dalam Vlog-nya saat menjelajahi ruas Wamena beberapa bulan lalu.



============================================================








Pekerjaan selesai terkait proyek Trans Papua

Jalan Trans Papua sepanjang 4.330,07 kilometer sedang dibangun. Infrastruktur ini akan menghubungkan Srorong di Provinsi Papua Barat sampai dengan Merauke di Provinsi Papua. Data dari Kementerian PUPR, panjang Trans Papua di Provinsi Papua Barat adalah 3.259,45 km sedangkan di Provinsi Papua sepanjang 1.070,62 km. Pada tahun 2016, jalan yang sudah dibangun ada 231,27 km. Sehingga saat ini total sudah 3.851,93 km yang sudah jadi dan sisanya sepanjang 479,04 yang belum dikerjakan. Jalan sepanjang itu memiliki 7 segmen tahapan pembangunan, yaitu Jayapura-Wamena-Mulia, Jayapura-Sarmi, Jayapura-Hamadi-Holtekamp-Perbatasan Papua Nugini, Merauke-Waropko, Timika-Mapurujaya-Pomako, Nabire-Waghete-Enarotali, dan Serui-Menawi-Subeba. Jalan berlokasi di Papua Barat adalah ruas Manowari-Sorong, Manokwari-Bintuni, Fakfak-Hurimber-Bomberay, dan Sorong-Mega. Proyek Trans Papua diharapkan sudah selesai pada tahun 2019.


Berbagai wilayah ditembuskan untuk membangun Trans Papua ini mulai dari pegunungan, sungai dan hutan. Kendala yang dihadapi saat pengerjaan proyek ini adalah keterbatasan informasi saat pembukaan lahan. Susahnya membaawa alat-alat berat ke daerah terpencil atau bahkan terisolasi. Belum lagi faktor keamanan dari warga setempat. Maka dari itu, proyek ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI membantu mengamankan agar tidak terjadi penculikan dan penyanderaan pekerja proyek seperti yang sebelumnya terjadi.


Proyek ini bertujuan untuk terhubungnya seluruh wilayah di Papua dengan jalur darat, agar berbagai barang mulai dari sembako hingga BBM dapat diangkut menggunakan transportasi darat sehingga biayanya lebih murah dibandingkan didistribusikan melalui pesawat dan menyebarannya lebih merata, membuka kawasan di Papua dan Papua Barat yang terisolasi dan meningkatkan konektivitas antar wilayah di Papua.







Referensi:










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Djarum, Tbk

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) KEUANGAN

Disc Tarra Tutup Semua Gerai